Monday, July 16, 2018

Tabel Distribusi Frekuensi


Di bawah ini adalah data nilai pelajaran statistik 34 mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di tangerang.
71
75
57
88
64
80
75
75
81
82
90
68
90
88
71
75
71
84
48
82
72
62
68
74
79
79
75
57
75
75
68
65
68
80

Data yang diperoleh dari lapangan tersebut masih berupa data mentah yang acak. Data ini sulit dicerna karena kita belum memperoleh gambaran yang jelas tentang data tersebut. Untuk memperoleh gambaran yang sederhana dari data tersebut, maka data haruslah dikelompokkan, disusun dari yang terkecil sampai yang terbesar, kemudian memasukkan  data tersebut ke dalam tiap–tiap kelas berdasarkan katagori tertentu maka terbentuklah tabel distribusi frekuensi.
Tabel distribusi frekuensi disusun bila jumlah data yang akan disajikan cukup banyak, sehingga kalau disajikan dalam tabel biasa menjadi tidak efisien dan kurang komunikatif. Selain itu, tabel ini juga dibuat untuk persiapan pengujian terhadap normalitas data yang menggunakan kertas peluang normal.[1] 
Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi ditujukkan pada tabel 1.1
TABEL 1.1 DISTRIBUSI FREKUENSI 
NILAI PELAJARAN STATISTIK 34 MAHASIS
nilai interval
f
48 – 54
1
55 – 61
2
62 – 68
7
69 – 75
12
76 – 82
7
83 – 89
3
90 – 96
2
Jumlah
34

Dengan melihat contoh Tabel Distribusi Frekuensi pada Tabel 1.1 di atas, maka istilah-istilah yang digunakan dalam Tabel distribusi Frekuensi adalah sebagai berikut:
1) Nilai 48 – 54 disebut kelas interval. Urutan kelas interval disusun dari data terkecil sampai terbesar. Urutan Kelas interval pertama (48 – 54) disebut Kelas interval pertama. Urutan Kelas interval kedua  (55 – 61) disebut kelas interval ke dua. demikian seterusnya. Semua kelas interval berada di sebelah kiri.
2) Nilai yang berada di sebelah akan adalah nilai frekuensi yang disingkat f. Frekuensi adalah banyaknya data pada tiap – tiap kelas interval.
3) Nilai – nilai di kiri kelas interval ( 48, 55, 62, 69, 76, 83 dan 90) disebut ujung bawah kelas. Nilai 48 disebut ujung bawah kelas pertama. Nilai 55 disebut ujung bawah kelas kedua. Demikian seterusnya.
4) Nilai – nilai di akan kelas interval ( 54, 61, 68, 75, 82, 89 dan 96 ) disebut ujung atas kelas. Nilai 54 disebut ujung atas kelas pertama. Nilai 61 disebut ujung atas kelas kedua. Demikian seterusnya.
5) Panjanng kelas interval ( P ) adalah selisih positif antara tiap dua ujung bawah berurutan. Dalam tabel tersebut p = 55 – 48 = 7. Semua p sama besarnya, dalam tabel tersebut p = 7.
6) Tanda kelas atau titik tengah =   (Ujung bawah kelas + ujung atas kelas )/2 [2]
7) Selain dari ujung kelas interval ada lagi yang biasa disebut batas kelas interval. Ini tergantung dari ketelitian data yang digunakan. Jika data dicatat hingga satuan, maka batas bawah kelas sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 dan batas atas kelas ditambah 0,5. Untuk data dicatat hingga satu desimal, maka  batas bawah kelas sama dengan ujung bawah dikurangi 0,05 dan batas atas kelas ditambah 0,05. Kalau data hingga dua desimal maka batas bawah kelas dikurangi 0,005 dan batas atas kelas ditambah 0,005. [3]
1.  Urutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar.
2.    Hitung Rentang data yaitu data tertinggi dikurang data terendah dengan rumus:
          R = Data tertinggi – data terendah
3.    Hitung banyak kelas dengan aturan sturges yaitu:
          K = 1 + 3,3 log n 
4.    n = banyaknya data, hasil akhirnya dibulatkan. Banyak kelas plaing sedikit 5 kelas dan plaing banyak 15 kelas. 
5.    Hitung panjang kelas interval dengan rumus  :
    P = R/K
6.    Tentukan ujung bawah kelas interval pertama. Biasanya  diambil data terkecil atau data yang terkecil dari data yang plaing kecil tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang telah didapat.
7.    Selanjutnya kelas interval pertama dihitung dengan cara menjumlahkan ujung bawah kelas dengan nilai P =7 tadi dikurang 1.Demikian seterusnya.
8.    Nilai f dihitung dengan menggunakan tabel penolong sebagai berikut:
TABEL I. 2 PENOLONG
Nilai
Tabulasi
f









9.    Pindahkan nilai f ke tabel distribusi frekuensi.[4]






[1] Sugiyono, 2010, Statistik Untuk penelitian, Bandung, Alfabeta, cet. ke17, hlm. 1 – 33.
[2]Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2011,  Pengantar Statistika,  Jakarta, Bumi Aksara, edisi ke 2,  hlm. 70.
[3] Sudjana, 1975, Metoda Statistika, Bandung, Tarsito, hlm. 46
[4] Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2011,  Pengantar Statistiaka,  Jakarta, Bumi Aksara, edisi ke 2,  hlm. 71





DAFTAR PUSTAKA
Akbar, H. U. (2011). PengantarStatistika. Jakarta: Bumi Aksara, edisi ke 2.
Sudjana. (1975). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2010). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta, cet.ke 17.

No comments:

Post a Comment

Pengujian nomalitas data menggunakan Chi Kuadrat (𝛘𝟐) ala Sugiyono

download  Pengujian normalitas data menggunakan chi kuadrat ala Sugiyono.pdf