a. Disproportionate Stratified Random
Sampling
Akan dilakukan penelitian untuk
mengetahui tanggapan kelompok masyarakat terhadap layanan yang diberikan oleh
pemerintah daerarah tertentu. kelompok masyarakat itu terdiri dari 1000 orang,
yang dapat dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidkan yaitu, lulusan s1 50
orang , sarjana muda 300, SMK = 500, SMP = 100, SD = 50 ( populasi berstrata ).
Dengan
menggunakan tabel --- Bila jumlah populasi = 1000, kesalahan 5 %, maka jumlah
sameplnya = 258. Karena populasi
berstrata, maka sampelnya juga berstrata. Stratanya ditentukan menurut jenjang
pendidikan. Dengan demikian masing – masing anggota sampel untuk tingkat
pendidikan harus proposional sesuai dengan populasi. Berdasarkan perhitungan dengan
cara berikut ini jumlah sampel untuk kelompok S1 = 13, Sarjana Muda (SM) = 77,
SMK = 129, SMP = 26,dan SD = 13
S1
= 50/1000 X 258 = 12,9
= 13
SM
= 300/1000 X 258 = 77,4
=
77
SMK
= 500/1000 X 258 = 129
= 129
SMP
= 100/1000 X 258 = 25,8
= 26
SD
= 50/1000 X 258 = 12,9
=
13
Jumlah
258 = 258
b. Simple Random Sampling
Akan dilakukan penelitian tentang minat
belajar siswa di SMA N 6 Tangerang kelas XI IPA yang terdiri dari 5 kelas
masing – masing kelas jumlahnya 40. Sehingga populasinya adalah 5 X 40 = 200
siswa. Penentuan sampel berdasarkan pendapat dari Suharsimi Arikunto. Menurut Suharsimi Arikunto, “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang
dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar maka dapat diambil
diantara 10 – 15 % atau 20-25 % atau lebih.” Karena subyeknya lebih dari 100,
maka kita ambil boleh 10 – 15% atau 20 – 25 % atau lebih. Kita ambil 20 % dari
populasi = 20% X 200 = 40 siswa. Jadi sampelnya 40 siswa.
4. Cara mengambil anggota sampel
Sample Random Sampling termasuk dalam Probability
sampling yang tehnik pengambilan sampelnya
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Sehingga cara pengambilan sampel di atas dengan
cara undian (untung-untungan) yaitu
pada kertas kecil-kecil kita tuliskan nomor subyek, satu nomor untuk setiap
kertas. Kemudiaqn kertas ini kita gulung . Dengan tanpa prasangka, kita
mengambil 40 gulungan kertas, sehingga nomor-nomor yang tertera pada gulungan
kertas yang diambil itulah yang emrupakan nomor subyek sampel penelitian kita.[1]
Rescoe dalam
buku Methods
For Business ( 1982:253 ), memberikan saran – saran tentang ukuran
sampel untuk penelitian. Seperti berikut ini:
1. Ukuran
sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 50
2. Bila
sampel dibagi dalam katagori (misalnya pria dan wanita, pegawai negeri - swasta
dan lain – lain) maka jumlah samapel setiap katagori minimal 30.
3. Bila
dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multirate (korelasi atau
regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel 10 kali dari jumlah
variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (invenden dan
devenden ), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 =50
4. Untuk
penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan
kontrol, maka jumlah anggota sampel masing – masing antara 10 s/d 20.
[1] Suharsimi Ari Kunto, PROSEDUR PENELITIAN suatu pendekatan
praktik, Jakarta, RINEKA CIPTA, hlm. 136.
Arikunto, S. (2006). PROSEDUR PENELITIAN suatu pendekatan praktik.Jakarta: RINEKA CIPTA.
Sugiyono. (2010). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta, cet. ke17.
No comments:
Post a Comment