1. Pengertian variabel
penelitian
Kalau ada pertanyaan apa yang anda
teliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Jadi variabel
penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Secara
teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek
yang mempunyai “variasi” antar satu orang dengan yang lain atau satu obyek
dengan obyek lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga dapat merupakan
atribut dari bidang keilmuwan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan,
sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja merupakan atribut-atribut dari
setiap orang. Berat, ukuran, bentuk dan warna merupakan atribut-atribut dari
obyek. Bahan baku pabrik, teknologi produksi, pengendalian mutu, pemasaran,
nilai penjualan, keuntungan adalah merupakan contoh variabel dalam kegiatan
maupun ilmu bisnis.
Dinamakan
variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan variabel,
karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan
orang lain. Demikian juga motivasi, persepsi dapat juga dikatan variabel karena
persepsi satu orang dengan orang lain bervariasi. Jadi kalau peneliti akan
memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki orang , obyek maupun bidang
kegiatan dan keilmuwan tertentu, maka harus ada variasinya. Variabel yang tidak
ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi, maka
penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber atau obyek yang bervariasi.
Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan di sini bahwa variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Menurut hubungan antara
satu variabel dengan variabel yang lain
maka macam-macam varaibel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
Variabel ini sering
disebut sebagai variabel stimulus,
predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
sering disebut sebagai
variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel moderator
adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat
dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Variabel ini disebut juga variabel ke dua. Hubungan prilaku suami dan istri
akan semakin baik (kuat) kalau mempunyai anak, dan akan semakin renggang kalau
ada pihak ke tiga yang ikut mencampuri. Di sini anak sebagai variabel moderator
yang memperkuat hubungan dan pihak ketiga adalah sebagai variabel moderator
yang memperlemah hubungan. Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin
kuat bila peranan guru dalam menciptakan iklim belajar sangat baik, dan
hubungan akan semakin rendah bila peranan guru kurang baik dalam menciptakan
iklim belajar.
Dalam hal ini Tuckman
(1988) menyatakan “ An intervening is that theoretically affect observed
phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate”.Variabel intervening
adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hungan antara variabel
independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini
merupakan variabel penyela/ antara yang terletak diantara variabel independen
dan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi
berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Pada contoh berikut dikemukakan
bahwa tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung
terhadap harapan hidup (panjang pendeknya umur), dalam hal ini ada variabel
antaranya yaitu berupa gaya hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dengan
gaya hidup, terdapat variabel moderator yaitu budaya lingkungan tempat tinggal.
adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Varibel kontrol sering
digunakan oleh peneliti bila akan melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan melalui penelitian eksperimen.
Contoh:
pengaruh jenis
pendidikan terhadap keterampilan pemasaran. Variabel independennya adalah
pendidikan (SMU dan SMK) varaibel kontrol yang ditetapkan sama misalnya adalah
produk yang dipasarkan, lokasi pemasaran, alat-alat yang digunakan dan ruang
tempat pemasaaran sama. Dengan adanya variabel
kontrol tersebut maka besarnya pengaruh jenis pendidikan
terhadap kemampuan pemasaran dapat diketahui lebih pasti.
Untuk dapat menetukan
kedudukan variabel independen, dependen, moderator, intervening atau variabel
yang lain, harus dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep teoritis yang
mendasari maupun hasil dari pengamatan yang empiris di tempat penelitian. Untuk
itu sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan diteliti perlu melakukan
kajian teoritis dan melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang
akan diteliti. Jangan sampai terjadi membuat rancangan penelitian dilakukan di
belakang meja dan tanpa mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada
diobyek penelitian. Setelah masalah dapat dipahami dengan jelas dan dikaji
secara teoritis, maka peneliti dapat menentukan variabel-variabel penelitian.
Pada
kenyataanya, gejala-gejala sosial itu meliputi berbagai macam variabel saling
terkait secara simultan baik variabel independen, dependen, moderator, dan
intervening sehingga penelitian yang baik akan mengamati semua variabel
tersebut. Tetapi karena adanya keterbatasan dalam berbagai hal, maka peneliti
sering hanya memfokuskan pada beberapa variabel penelitian saja, yaitu pada
variabel independen dan dependen. Dalam penelitian kulitatif hubungan antara
sesama variabel tersebut akan diamati, karena penelitian kualitatif berasumsi
bahwa gejala itu tidak dapat diklasifikasikan, tetapi merupakan suatu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
DAFTAR PUSTAKA
Kerlinger,
F. N. (1973). In Foundation of behavioral research. Victoria: Thomson
Learning.
Kidder,
L. (1981). In Research methods instrument social relation, Holt, Rinehart
and Winston.
Sugiyono. (2010). Statistik untuk penelitian. Bandung:
Alfabeta, cet. ke17.
No comments:
Post a Comment